Biografi ke 57: Aḥmad bin Ibrāhīm


Abū ‘Abd al-Raḥmān Aḥmad bin Ibrāhīm bin Farwah al-Lakhmī al-Faraḍī, penduduk Cordoba. Ia melakukan riḥlah kemudian masuk Irak dan meriwayatkan dari ‘Ubaid Allāh bin ‘Umar bin Maisarah al-Qawārīrī dan Bundār Muḥammad bin Basysyār. Meriwayatkan kitab Farā’iḍ Abū Ayyūb bin Sulaimān dari ‘Abd al-Ghanī bin Abī ‘Aqīl dari Ayyūb. Muridnya antara lain Aḥmad bin Khālid, ‘Uṡmān bin ‘Abd al-Raḥmān, Muḥammad bin ‘Abd al-Malik bin Aiman, Muḥammad bin Qāsim, ‘Umar bin Ḥafṣ bin Ghālib dan lainnya.
Usianya sangat tua dan mudah lupa (syaikh mughaffal), dan berpendapat dalam kebolehan meminum anggur tua yang mengental (nabīż ṣulb) yang menjadi mazhab penduduk Irak. Wafat pada masa amir ‘Abd Allāh setelah tahun 290 H sebagaimana dikatakan Aḥmad. Khālid mengatakan bahwa ia wafat pada 286 H dan lainnya, ia ragu tahun tersebut. Dalam kitab Muḥammad bin Aḥmad siebutkan bahwa ia wafat pada malam Senin dan dimakamkan pada hari itu juga, malam12 Żū al-Ḥijjah 270 H dan berusia 70 tahun.