Saudi Arabia: Lebih Islami?

Saudi Arabia sering dielu-elukan oleh orang Islam dan menganggapnya sebagai pusat Islam. Memang di sana ada Ka'bah dan Masjidil Haram yang menjadi kiblat dan tempat paling mulia di sisi Allah. Namun apakah masyarakat dan pemerintahannya otomatis dekat dengan Allah?
Beberapa berita akhir-akhir ini menunjukkan banyak pangeran Saudi yang terkena kasus kekejaman, perzinahan, narkoba dan lainnya. Para ulama di sana juga dianggap banyak yang hanya memenuhi pesanan kerajaan dalam berbagai fatwanya. Terlebih laporan yang menunjukkan bahwa Saudi membiayai beberapa kelompok teroris di kawasan Timur Tengah dan dianggap paling dekat dengan Amerika Serikat.
Para tenaga kerja wanita Indonesia yang ada di sana juga tidak mendapatkan jaminan dan garansi kehidupan sebagaimana diajarkan Islam. Lebih banyak hormat kepada orang-orang Eropa dan Barat daripada orang Islam sendiri. Lihatlah bagaimana Saudi ingin menancapkan hegemoninya di semenanjung Arab dan sikapnya yang otoriter dalam mengelola kiblat dan situs peninggalan Rasulullah dan para sahabatnya. Situs bersejarahnya dibongkar dengan dalih menghilangkan kemusyrikan, tetapi diganti dengan hotel menjulang ke langit, yang menandingi tingginya Ka'bah dan Masjidil Haram.
Apakah semuanya itu Islami? Lebih dekat pada Allah? Lihat bedanya dengan kawasan Nusantara ini menghormati orang lain, menjaga situs peninggalan ulama dan bersejarah, terlebih daerahnya yang gemah ripah loh jinawi.

Ambarrukmo, 21 Juli 2017

Post a Comment

0 Comments