Dominasi Mazhab Imam Malik di al-Andalus

Daerah al-Andalus adalah daerah terluar yang paling akhir ditaklukkan oleh kaum Muslim. Al-Andalus, bukan Andalusia, mempunyai sejarah yang cukup panjang dari akhir abad pertama hingga akhir abad ke sembilan hjriyyah. Di antaranya adalah dominasi mazhab Imam Malik, yang menggantikan mazhab Imam al-Auza'i.



Beberapa faktor yang menyebabkan tersebarnya mazhab Imam Malik di al-Andalus dan juga al-Maghrib al-Aqsha adalah sebagai berikut:


  1. Pada masa al-Andalus dipimpin Amir Hisyam (180-172 H), mazhab Malik menjadi pengganti mazhab Imam al-Auza'i yang sebelumnya menjadi mazhab utama di sana
  2. Daerah al-Andalus terlepas dari dinasti 'Abbasiyyah yang menjadikan mazhab Imam Abu Hanifah sebagai mazhab utama. Oleh karena itu, mazhab Malik dijadikan mazhab resmi sebagai deklarasi bahwa al-Andalus tidak di bawah kekuasaan 'Abbasiyyah
  3. Imam Malik pada waktu awal kekuasaan 'Abbasiyyah tidak begitu suka dengan pola kepemimpinan dinasti tersebut. Ia dihukum oleh khalifah al-Manshur dan kemudian Imam Malik lebih menaruh simpati pada dinasti Umayyah di al-Andalus
  4. Ibn al-Quthiyyah, pengarang kitab Akhbar Majmu'ah, mengatakan bahwa Imam Malik sedang dikunjungi beberapa pendatang dari al-Andalus ketika sedang mengajar. Imam Malik kemudian sangat takjub dengan amir Hisyam, pemimpin dinasti Umayyah di al-Andalus, dan memujinya dengan doa. Doa tersebut berisi agar Allah menjadikan daerah Madinah dihiasi dengan kekuasaan dinasti Umayyah di al-Andalus. Kabar ini kemudian menyebar ke al-Andalus. Tak lama kemudian, mazhab Malik menggantikan mazhab al-Auza'i oleh mereka yang pernah belajar kepada Imam Malik.
  5. Mazhab para qadli (hakim agung) di Maghrib dan al-Andalus adalah mazhab Maliki, seperti al-Mundzir bin Sa'id al-Balluthi dan lainnya sebagaimana disebutkan al-Nubahi dalam Tarikh Qudlah Qurthubah
  6. Dalam Ahsan al-Taqasim ma Ma'rifah al-Aqalim, al-Maqdisi mengatakan bahwa amir Hisyam pernah bertanya kepada pengikut Abu Hanifah dan Malik yang sedang berdebat. Amir Hisyam bertanya: "Darimana datangnya Abu Hanifah?" Pengikut Abu Hanifah menjawab: "Dari Kufah". Amir Hisyam bertanya: "Darimana datangnya Malik?" Pengikut Abu Hanifah menjawab: "Dari Madinah". Amir Hisyam kemudian berkata: "Imam tempat hijrah Rasulullah cukup bagi kami." Ia kemudian memerintahkan agar mazhab Abu Hanifah dilarang dan mengatakan bahwa ia tidak suka ada dua mazhab di al-Andalus
  7. Imam Maghrib, yaitu Sahnun bin Sa'id, pengarang kitab al-Mudawwanah (tanya jawab atau dicta responsa atas kitab Muwathta' Malik), menganut mazhab Malik.

Post a Comment

0 Comments