Epistemologi Syarḥ Hadis di al-Andalus Abad II – III H

Epistemologi syarḥ hadis di al-Andalus dibangun oleh para fuqahâ’ dan muḥadditsûn berdasarkan asas guna dan aplikasinya. Pemaknaan hadis dengan melihat realitas dan lokalitas di al-Andalus memberikan pemahaman yang komparatif sehingga masyarakat lebih memahami pesan-pesan hadis, daripada transmisi dan kaidah kesahihannya. Hal ini dilakukan karena situasi dan kondisi di al-Andalus yang menuntut penyebaran ilmu praktis, bukan teoritis seperti di Masyriq yang masyarakatnya sudah mencapai pengetahuan yang tinggi. Epistemologi yang dikembangkan oleh ‘Abd al-Malik bin Ḥabîb (w. 238/852) pada abad II – III H memberikan gambaran bahwa syarḥ hadis dikembangkan dalam ruang epistemiknya. Kajian syarḥ hadis di al-Andalus tidak hanya mempunyai peran yang pasif atas dominasi Islam sentris di Masyriq, tetapi juga mempunyai peran aktif dalam menerjemahkan berbagai situasi dan kondisi di al-Andalus. Relasi kuasa mazhab Mâlik dan pengetahuan lokal dalam epistemologi syarḥ hadis sifatnya produktif, yaitu memproduksi pengetahuan yang praktis dan berdasarkan asas guna bagi masyarakat di al-Andalus.

DOI: 10.24014/jush.v26i2.5374

Post a Comment

0 Comments