Abū Isḥāq Ibrāhīm bin Mūsā bin
Jamīl, maulā Bani Umayyah. Ibn al-Faraḍī meriwayatkan dari ‘Abd Allāh
bin Muḥammad bin ‘Alī bin Muḥammad bin Qāsim bahwa ia berasal dari Tudmīr
(Teodmiro).
Ia melakukan riḥlah ke
Masyriq, kemudian meriwayatkan dari Muḥammad bin ‘Abd Allāh bin’Abd al-Ḥakam di
Mesir dan ‘Alī bin ‘Abd al-‘Azīz di Makkah. Ia ke Baghdad dan meriwayatkan dari
Aḥmad bin Zuhair bin Ḥarb, ‘Abd Allāh bin Aḥmad bin Ḥanbal, Abū Bakr bin Abī
al-Dunyā dan ‘Abd Allāh bin Muslim bin Qutaibah. Ia tinggal di Mesir hingga
wafat.
Muridnya banyak, diantaranya dari
al-Andalus seperti Qāsim bin Aṣbagh, Muḥammad bin Aiman, Muḥammad bin Qāsim,
Sa‘īd bin Jābir dan lainnya. Ibn al-Faraḍī meriwayatkan dari Abū Muḥammad ‘Abd
Allāh bin Muḥammad bin ‘Alī, dari Qāsim bin Aṣbagh, ia berkata: Aku mendengar Ibrāhīm
bin Mūsā bin Jamīl membaca kitab al-Ma‘ārif volume VI karya Ibn Qutaibah,
ia banyak melakukan taṣḥīf (salah kata), laḥn (salah bunyi) dan khaṭa’
(salah kalimat). Ia kemudian dalam kesusahan dan kami melihatnya sangat
susah.
Qāsim berkata: Kami telah menyalin
kitab yang diriwayatkannya di Mesir, yaitu kitab orang-orang Bashrah, Tārīkh
Ibn Abī Khaiṡamah. Ketika kami sampai Baghdad, kita melihat salinan kita kepada
Ibn Abī Khaiṡamah. Ia membacakannya kepada kami, dan kami menjumpai bahwa
semuanya salah, sehingga kita menolaknya. Ia bertanya: Bagaimana naskah kalian
sekarang? Kami menjawab: Kami menyalin dari kitab Ibn Jamīl, dan telah
dibacakan pada penduduk Mesir. Ia menjawab: Alhamdulillah, kitabku tidak masuk
Mesir dengan benar. Mereka tidak berhak atas validitas kitabku. Kemudian kami mengambil
kitabnya, kami menerima dan ada beberapa yang belum sempurna dan tidak akan
sempurna.
Qāsim berkata: Seseorang dari Mesir
berkata kepadaku, ia berkata: Aku melihat Ibn Jamīl membacakan kitab Gharīb
al-Ḥadīṡ karya Ibn Qutaibah kepada masyarakat. Aku mendengarnya membaca
syair Zuhair: bārizah al-faqārah bāriz, al-faqārah berasal dari al-burūz.
Ibn al-Faraḍī meriwayatkan dari Muḥammad
bin Aḥmad al-Ḥāfiẓ: Abū Sa‘īd cucu Ibn Yūnus berkata kepada kami ketika di
Mesir: Ibrāhīm bin Mūsā bin Jamīl wafat di Mesir pada Jumādā al-Ūlā 300 H.
Ibn al-Faraḍī meriwayatkan darinya,
ia ṡiqah. Ia mempunyai anak perempuan bernama ‘Ā’isyah, yang meriwayatkan
dari ayahnya. Demikian diceritakan Khalaf bin al-Qāsim kepada Ibn al-Faraḍī.
Social Plugin