Biografi ke 21: Ibrāhīm bin Mūsā


Abū Isḥāq Ibrāhīm bin Mūsā bin Jamīl, maulā Bani Umayyah. Ibn al-Faraḍī meriwayatkan dari ‘Abd Allāh bin Muḥammad bin ‘Alī bin Muḥammad bin Qāsim bahwa ia berasal dari Tudmīr (Teodmiro).
Ia melakukan riḥlah ke Masyriq, kemudian meriwayatkan dari Muḥammad bin ‘Abd Allāh bin’Abd al-Ḥakam di Mesir dan ‘Alī bin ‘Abd al-‘Azīz di Makkah. Ia ke Baghdad dan meriwayatkan dari Aḥmad bin Zuhair bin Ḥarb, ‘Abd Allāh bin Aḥmad bin Ḥanbal, Abū Bakr bin Abī al-Dunyā dan ‘Abd Allāh bin Muslim bin Qutaibah. Ia tinggal di Mesir hingga wafat.
Muridnya banyak, diantaranya dari al-Andalus seperti Qāsim bin Aṣbagh, Muḥammad bin Aiman, Muḥammad bin Qāsim, Sa‘īd bin Jābir dan lainnya. Ibn al-Faraḍī meriwayatkan dari Abū Muḥammad ‘Abd Allāh bin Muḥammad bin ‘Alī, dari Qāsim bin Aṣbagh, ia berkata: Aku mendengar Ibrāhīm bin Mūsā bin Jamīl membaca kitab al-Ma‘ārif volume VI karya Ibn Qutaibah, ia banyak melakukan taṣḥīf (salah kata), laḥn (salah bunyi) dan khaṭa’ (salah kalimat). Ia kemudian dalam kesusahan dan kami melihatnya sangat susah.
Qāsim berkata: Kami telah menyalin kitab yang diriwayatkannya di Mesir, yaitu kitab orang-orang Bashrah, Tārīkh Ibn Abī Khaiṡamah. Ketika kami sampai Baghdad, kita melihat salinan kita kepada Ibn Abī Khaiṡamah. Ia membacakannya kepada kami, dan kami menjumpai bahwa semuanya salah, sehingga kita menolaknya. Ia bertanya: Bagaimana naskah kalian sekarang? Kami menjawab: Kami menyalin dari kitab Ibn Jamīl, dan telah dibacakan pada penduduk Mesir. Ia menjawab: Alhamdulillah, kitabku tidak masuk Mesir dengan benar. Mereka tidak berhak atas validitas kitabku. Kemudian kami mengambil kitabnya, kami menerima dan ada beberapa yang belum sempurna dan tidak akan sempurna.
Qāsim berkata: Seseorang dari Mesir berkata kepadaku, ia berkata: Aku melihat Ibn Jamīl membacakan kitab Gharīb al-Ḥadīṡ karya Ibn Qutaibah kepada masyarakat. Aku mendengarnya membaca syair Zuhair: bārizah al-faqārah bāriz, al-faqārah berasal dari al-burūz.
Ibn al-Faraḍī meriwayatkan dari Muḥammad bin Aḥmad al-Ḥāfiẓ: Abū Sa‘īd cucu Ibn Yūnus berkata kepada kami ketika di Mesir: Ibrāhīm bin Mūsā bin Jamīl wafat di Mesir pada Jumādā al-Ūlā 300 H.
Ibn al-Faraḍī meriwayatkan darinya, ia ṡiqah. Ia mempunyai anak perempuan bernama ‘Ā’isyah, yang meriwayatkan dari ayahnya. Demikian diceritakan Khalaf bin al-Qāsim kepada Ibn al-Faraḍī.